Mengenai Saya

Foto saya
Apabila anda ingin konsultasi mengenai kesehatan,gizi klinik,kesehatan olahraga silahkan kirimkan pertanyaan dan data anda ke email : falat.shofiudin@gmail.com.Misalkan anda ingin konsultasi masalah penurunan berat badan,pengaturan makanan untuk penderita diabetes dllnya.InsyaAllah akan kami balas.

Arsip Blog

Pelanggan

Sabtu, 14 Maret 2009

ANAK MENULIS

TABUNGAN ADIK

zahra

Aku senang adikku sekarang suka menabung.Meskipun aku yang menyimpan tabungannya.Tidak apa,walaupun memang menambah pekerjaanku.Tetapi,membantu adik untuk bertujuan baik,tidak ada jeleknya,bukan?.

Tiap kali dia menabung selalu kucatat dalam buku.Satu buku untukku,satu buku untuknya.Jadi, bisa saling dicocokkan bila ada kekeliruan.

Buku yang kuberikan untuk adikku adalah pemberoan Mama.

Kebetulan,Mama yang guru di sebuah SD mempunyai beberapa buku tabungan kosong.Buku catatan tabungannya kubuat serapi mungkin.Dengan cara ini aku ingin memelihara semangat adikku menabung.

Mengapa adikku tidak menyimpan sendiri uangnya?Ketahui saja, adikku tidak bisa menyimpan uang.Ia berprinsip, "Enggak apa,aku membelanjakan uangku...Sebentar lagi aku akan dapat lagi...Dari mama atau dari papa."

Makanya,dia menabung padaku. Dia berharap,dia tidak akan mudah membelanjakannya. Tetapi,adikku memang boros. Tidak jarang dia merengek-rengek meminta uangnya.Ada saja alasannya.Tetapi akhirnya aku memutuskan untuk bicara padanya.Sebab,tabungannya paling lama berumur tiga hari.

"Dini,coba,deh,kamu pikir-pikir dulu sebelum membeli.Masa ada teman beli tas,kamu beli juga.Padahal tas kamu sudah satu lemari!".Ucapku.

'Kak Lola,kok,larang-larang.Nanti aku juga dapat uang tambahan dari Papa.

Lagi-lagi dia berpikir begitu.Aku lalu mencari akal agar uang titipannya "lebih aman " kusimpan.

Dirumah,aku punya banyak kaleng bekas tempat isolasi.Bentuknya,tabung,ukurannya lumayan besar.Supaya manis,kulapisi tabung tersebut dengan kertas warna dan benang emas.Kututup pula permukaan atasnya dengan kardus agak tipis.Permukaan itu kulubangi sebesar batang pensil untuk lewat uang tabungan adikku.

Agar adikku tidak tau kalau tabung itu celengan,kuhias atasnya dengan bunga-bunga dari pita kertas.

Untuk mencapai tujuanku tentu saja aku harus bekerjasama dengan orang-orang rumah.Seperti dengan Mama,Papa,dan Bibi.Aku meminta tolong mereka untuk menjaga vas-vas itu.

Memang,sih,adikku bertanya,mengapa tiba-tiba aku rajin membuat vas bunga.Kujawab saja,"Di majalah-majalah,kan,ada cara membuat vas itu.Lagi pula,vas bunga Mama sudah jelek,"jawabku.

Beberapa hari kemudian,adikku minta ung lagi kepadaku.

"Uangmu sekarang sudah kusimpan di tempat yang aman.Tidak bisa diambil setiap hari,"kataku.

"Disimpan di bank,Kak?"tanyanya heran."Ya...kira-kira seperti itulah.di suatu tempat,"kataku.

Suatu hari,adikku pulang sekolah tergesa-gesa.Dia meminta uang untuk membayar sewa kostum menari.Minggu depan dia akan pentas di balai kota."Kak,aku bisa mengambil uangku?"tanyanya memelas.

"Besok sore  kamu bisa mengambil  uangmu,"jawabku.

Esoknya,pagi-pagi,sebelum adikku bangun,kubongkar vas tabungan itu.Adikku girang.

"Orang bank nggak marah,Kak?"tanyanya.Rupanya ia mengira aku menyimpan uangnya di bank.

"Kalau untuk keperluan seperti ini boleh saja diambil,"jawabku sambil tersenyum.

Dalam hati aku berjanji.Jika uang adikku sudah cukup sebagai saldo pertama,aku benar-benar akan mmindahkan tabungannya ke bank.

Tidak ada komentar: